Latest Soccer Headlines

Goal.com Live Scores

Wellcome

myspace codes

01 Maret 2008

In Memoriam. Gito Rollies

cinta yang tulus di dalam hatiku
telah bersemi karenaMu
hati yang suram kini tiada lagi
tlah bersinar karenaMu

ohh...

biarkan hujan membasahi bumi
atau bulan yang tiada berseri
namun jangan kau biarkan cintaku
yang tulus suci hanya padaMu

semua yang ada padaMu ohh...
membuat diriku tiada berdaya
hanyalah bagimu untukMu Tuhanku
seluruh hidupku

semua yang ada padaMu ohh...
membuat diriku tiada berdaya
hanyalah bagimu untukMu Tuhanku
seluruh hidup dan cintaku

ohh...

cinta yang tulus di dalam hatiku
telah bersemi karenaMu
hati yang suram kini tiada lagi
tlah bersinar karenaMu

semua yang ada padaMu ohh...
membuat diriku tiada berdaya
hanyalah bagimu untukMu Tuhanku
seluruh hidupku

semua yang ada padaMu ohh...
membuat diriku tiada berdaya
hanyalah bagimu untukMu Tuhanku
seluruh hidup dan cintaku

ohh...




Sebagian dari kita mungkin tau tentang lirik n lagu di atas. Coz tu lagu diluncurin pas bulan puasa kemaren. Sayang’a ga terlalu terkenal karena beberapa band “munafik” juga ngeluncurin album bertajuk rohani n ngegeser popularitas Gito Rollies n GIGI. Padahal isi’a tu tentang kebesaran”-Nya. Gw turut berduka cita atas kepergian Gito Rollies. Semoga amalan"'a diterima di sisi-Nya


Gito Rollies

Bangun Sugito (Biak, Papua, 1 November 1947 - Jakarta, 28 Februari 2008[1]) atau lebih dikenal dengan nama Gito Rollies adalah salah satu penyanyi dan aktor senior Indonesia. Selain itu ia juga adalah mantan suami dari penyanyi Indonesia, Uci Bing Slamet.

Nama Rollies diambil dari grup band asal Bandung yang pernah terkenal pada masa 1960-an sampai dengan 1980-an yang terdiri dari Uce F. Tekol, Jimmy Manoppo, Benny Likumahuwa, dan Teungku Zulian Iskandar.

Gito juga pernah berkiprah dalam dunia film, termasuk dalam film Kereta Terakhir dan Janji Joni.

Belakangan, nama Gito perlahan seperti lenyap. Ia memang jarang lagi naik pentas, seolah mengambil jarak dari hingar-bingar dunia musik serta hiburan. Publik musik Indonesia pun kehilangan seorang Gito yang dulu tampil begitu atraktif dan energik. Sebagai gantinya, masyarakat pun menemukan Gito yang menjadi seorang dai.

Sejak 2005, penyanyi bersuara serak dengan gaya panggung yang atraktif ini terbaring lemah tak berdaya terserang kanker kelenjar getah bening. Seminggu tiga kali ia harus menjalani kemoterapi di sebuah rumah sakit di Singapura, setelah sebelumnya menjalani operasi. Gito akhirnya wafat pada tanggal 28 februari 2008 setelah menjalani pengobatan.

Tidak ada komentar: